Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang menyentuh angka 12 ribu per dolar, membuat beberapa produsen motor terpaksa menaikkan harga jual motornya, salah satunya produsen motor asal Jepang, Honda yang harus menaikkan harga jual motornya sebagai dampak dari kondisi ini.
Saat ini pihak Honda menyatakan masih memantau kondisi nilai tukar rupiah, jika rupiah terus melemah terhadap dolar, kenaikan harga motor akan naik pada bulan ini, yang rencananya kenaikan berkisar antara tiga sampai lima persen pada semua produk motornya.
“Ada rencana kenaikan bila USD terus menguat. Bisa naik tiga sampai lima persen, tapi kami masih melihat kondisi, khawatirnya saat dinaikan dollar malah turun,” terang Executive Vice President Director AHM, Johannes Loman.
Selain itu Loman juga menambahkan kenaikan ini akan berlaku pada semua tipe. “Dalam waktu dekat ini masih kita lihat. Kalau USD masih tetap sama, mau tidak mau harus naik. Tapi kalau turun kita tidak jadi naikkan harga.”
Saat ini pihak Honda menyatakan masih memantau kondisi nilai tukar rupiah, jika rupiah terus melemah terhadap dolar, kenaikan harga motor akan naik pada bulan ini, yang rencananya kenaikan berkisar antara tiga sampai lima persen pada semua produk motornya.
“Ada rencana kenaikan bila USD terus menguat. Bisa naik tiga sampai lima persen, tapi kami masih melihat kondisi, khawatirnya saat dinaikan dollar malah turun,” terang Executive Vice President Director AHM, Johannes Loman.
Selain itu Loman juga menambahkan kenaikan ini akan berlaku pada semua tipe. “Dalam waktu dekat ini masih kita lihat. Kalau USD masih tetap sama, mau tidak mau harus naik. Tapi kalau turun kita tidak jadi naikkan harga.”
Sebenarnya, lokal konten produksi sepeda motor AHM sudah di atas 90 persen. Hanya masalah bahan baku yang masih impor dari luar negeri, dan hal ini sangat bergantung pada nilai tukar dollar.
